Jumat, 22 Mei 2020

Dzikir nafi Itsbat

<script data-ad-client="ca-pub-8935168707545027" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
   

Syaikh Romli pernah berujar, "adapun tata cara dzikir jahry yaitu, hendaklah ketika membaca kalimah (لاَ) (maksudnya di awal lafadz laa ilahaa illallah) kata itu dihayati dengan memanjangkanya dalam pikiran seolah menariknya dari pusar sampai arah ubun-ubun.

Kemudian, ketika sampai pada kalimah (إِلٰهَ) penghayatan dalam pikiran tadi seolah-olah digiring ke arah kanan (persis pundak). Dan ketika sampai pada  lafadz (إِلاَّاللّٰه) penghayatan tadi segera dipukulkan dengan keras ke hati sanubari paling dalam."

Tata cara berdzikir dengan kalimat  laa ilaaha illallaah  seperti itu tak lain agar kalimah yang mulia itu melewati keseluruhan Lathaif  (perangkat-perangkat halus) pada diri insan. Tujuanya agar para santri yang berdzikir dengan kalimat tersebut ingat akan makna kalimat Laa ilaaha illallaah yang mulia itu. Dan kemudian para santri akan memahami bahwa, لَامَقْصُوْدَإِلاَّاللّٰهُ
Tidak ada sesuatu yang dijadikan tujuan, kecuali Allah semata.

Segala sesuatu selain Allah hanyalah ciptaan, tidak ada yang serupa dengan Allah. Hanya Allah lah yang berhak menyandang sifat-sifat kesempurnaan seperti abadi, kekal, dan tidak berubah oleh zaman, sebagaimana telah dijelaskan dalam "kumpulan" sifat-sifat wajib bagi Allah yang berjumlah 20. Allah juga maha suci dari sifat-sifat kekurangan yang disandang oleh mahluk. Sifat-sifat kekurangan pada mahluk itu adalah sifat mustahil bagi Allah yang juga berjumlah 20.

Pesan Syaikh Romli untuk orang-orang yang setia didalam dzikir ini, hendaklah mengharap-harap turunya rahmat dan anugerah Allah. Rahmat dan anugerah Allah yang turun itu tidak bisa dipaksakan sesuai "kemauan" dan nafsu seseorang, rahmat turun semata karena curahan dari sifat jaiz Allah.

Bagi santri-santri thariqah (penempuh jalan wushul), juga ada keharusan untuk menghadirkan "rupa" guru yang telah memberikan talqin dzikir. Dzikir nafi itsbat itu hendaknya juga diakhiri dengan lafadz:
سَيِّدُنَا مُحَمَّدٌ رَسُوْلُاللّٰهِ صَلَّی اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Didalam masing-masing thariqah, sebenarnya ada tata cara lebih khusus dalam praktik dzikir ini. Akan tetapi, hal-hal tekhnis itu tidaklah layak di ungkap disini. Karena pada dasarnya, ulasan-ulasan penulis ini hanyalah sekedar "targhib al-khathir fi ath-thariq" atau sekadar bertujuan menyemangati hati manusia agar tertarik mengenal thariqah.


Demikian yang bisa saya tuliskan hari ini semogha bermanfaat di dunia maupun akhirat      semoga bisa menambah kadar keimanan kita semua,

Billahi taufiq wal hidayah


WASSALAAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUH.

 <script data-ad-client="ca-pub-8935168707545027" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Jumat, 22 Juni 2018

PESAN HIZIB (2)




Segala puji hanya kehadirat Allah swt. Tuhan seluruh alam semesta sholawat serta salam tetaplah terlimpah kepada junjungan kita nabi Muhammad saw. sebagai utusan yang Rahmatanlil alamin dan sebagai penyempurna agama islam yang Allah pilih sebagai nabi akhiruzzaman.

dalam kesempatan ini kami akan membahas tentang PESAN HIZIB dari seorang ulama' guru Shufi yang bernama ABUYA DIMYATHI dari banten, beliau menyampaikan ;

Untuk mencapai maqam-maqam yang tinggi, seorang hamba haruslah menyibukkan diri dalam praktik-praktik wirid dan do'a. Seorang hamba harus juga mengembalikan makna wirid dan do'a pada tujuan semula, yaitu ubudiyah (niat ibadah), artinya tidak boleh ada maksud lain.

Kata Abuya Dimyathi:

وان الذكروالدعاا وغيرهما لا يبد ل قدرا, ويغير قظااوانما هوعبودية.

Praktik dzikir dan do'a, serta yang lainya tidaklah mengganti atau mengubah takdir dan qadha, yaitu ketetapan dan keputusan Allah swt. di zaman azali. Akan tetapi, dzikir atau do'a adalah ibadah.

Pesan diatas memuat catatan penting, yaitu siapakah yang tahu dan faham akan takdir Allah? selain Allah tentu tidak ada yang tahu. Seorang hamba pasti amatlah dha'if  (lemah). Karena itulah menggantungkan diri semata kepada Allah swt. melalui dzikir dan do'a amat penting bagi seorang manusia. Dengan berdo'a kepada Allah, sang hamba bisa sadar bahwa ia akan memperoleh "kekuatan" dari Allah jalla jallaluhu.

Kata Abuya Dimyathi:

وبالجملة فحويفيدعين المقصد في القضااوسهولةالامرعلي النفس حتي تبردحرقةالاخيا ج التي هي المقصود في الطلب

Singkatnya, bisa dikatakan bahwa arti penting do'a terutama adalah berfaedah pada aspek yang dituju, kelembutan dalam"keputusan", dan memudahkan perkara bagi hati. Sehingga jadi sejuklah dan siraplah panasnya keinginan-keinginan, sejak semula itulah maksud yang dituju dalam pencarian.

Do'a memang tidak bisa mengubah takdir. Namun, do'a dan dzikir yang berdimensi ibadah ini bisa mengatasi "tataran eksistensi", ia bisa melampaui ruang dan waktu. ketika seorang manusia telah merasa habis daya, dan merasa sepi dari pamrih "basyariah" , maka selanjutnya yang berkreasi adalah tangan-tangan tersembunyi Tuhan. Dalam bahasa lain, fi majar al-haqq (lestarinya ketentuhan Allah yang haq) melalui hamba-hamba pilihan, baik yang samar (malaikat) ataupun mahluk Allah yang dzahir. Sebagaimana pernyataan Syaikh Syadzilli dalam Hizib Nashr-nya:

ان ابطا ت غارةالارحام وابتعدت* فا قرب الشي امنا غارة الله يا غارة الله جدي السيرمسرعة* في حل عقد تنا يا غارة الله

Jika bala bantuan dari sanak saudara "tak bisa diandalkan" yaitu telat dan jauh. maka yang terdekat dariku adalah bala tentara Allah. Aduhai bala tentara Allah! sungguh datanglah dengan berkelebat menuntaskan masalah yang menimpaku. Aduhai bala tentara Allah....

itulah makna dari HIZIB (aurad para auliya) ini. Sungguh, amat tersembunyi dan terselubung misteri.

Demikianlah yang bisa dapat kami tulis, semoga bermanfaat dan menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt.

jika dalam penulisan kata perkata tersebut ada kesalahan mohon kritik dan saranya, itu terjadi karena saya manusia yang tak luput dari kesalahan, bilamana didalam tulisan tersebut ada kebenaran itu semua semata-mata datangnya dari Allah swt.

Billahi taufiq wal hidayah.......




Sabtu, 09 September 2017

KEDENGKIAN (HASAD)




KEDENGKIAN (HASAD)

(Berkatalah Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailani)

      Waspadalah terhadap kedengkian (hasad), sebab sungguh ia adalah teman yang buruk. Kedengkianlah yang telah menghancurkan rumah iblis, yang menghancurkan dirinya, yang menjadikan dirinya sebagai salah satu penghuni Neraka, dan yang telah menyebabkan dia dikutuk oleh Tuhan Yang Mahakuasa dan Mahaagung serta oleh para malaikat, nabi-nabi dan semua mahluk-Nya.bagaimana orang yang berakal sehat bisa memendam rasa dengki, padahal dia telah mendengar firman Allah SWT: 

أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍۢ دَرَجَٰتٍۢ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضًۭا سُخْرِيًّۭا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌۭ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

            “Kami telah membagi-bagikan di antara mereka penghidupan mereka
              dalam kehidupan di dunia ini (QS 43: 32).”


 أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا


              “Ataukah mereka dengki kepada manusia dikarenakan apa yang telah
                Dilimpahkan Allah kepada mereka dari karunia-Nya? (QS 4: 54).”

Tentunya dia juga telah mendengar ucapan Nabi saw. :

“Kedengkian memakan pahala kebaikan, sebagaimana api memakan kayu bakar”

      Wahai anak muda! Seperti dikatakan para ulama yang berilmu:
"Demi Allah, sekali seseorang dirasuki kedengkian, niscaya dia akan melangkah jauh dengan membunuh sahabatnya". marilah kita berlindung kepada Allah yang maha kuasa dan maha Agung dari orang yang dirasuki dengki, sebab dia selalu terlibat dalam perselisihan dengan-Nya, tentang karya-Nya, tentang mahluk-mahluk-Nya dan tentang pembagian rezeki-Nya.

      Aku berbicara kepada kalian sebagai orang yang tidak terarik pada apa yang kalian miliki di rumah-rumah kalian, pada barang-barang kalian, pada harta benda dan hadiah-hadiah kalian. selama aku bersikap seperti ini, kalian akan memperoleh manfaat dari kata-kataku, Insya’Allah Ta’ala. Selama si pembicara melihat kepada serban-serban kalian, jubah-jubah kalian dan kantong-kantong kalian, kalian tidak akan memperoleh manfaat dari apa yang dikatakanya. Selama dia memandang asap kalian (yakni, penampilan lahiriah kalian) dan memendam harapan-harapan dari kalian dengan rakus, maka kalian tidak akan memperoleh manfaat dari apa yang dikatakanya. Pembicaraanya akan merupakan cangkang kosong tanpa isi di dalamnya, tulang tanpa daging yang melekat padanya, pil pahit tanpa sesuatu yang memaniskanya, suatu bentuk luar tanpa isi yang terkandung di dalamnya. pembicaraan orang yang rakus dan berambisi tidaklah bebas dari kekacauan dan penyelubungan. Dia tidak mampu menyuguhkan kebenaran. Pembicaraanya hanyalah kalimat-kalimat tanpa kandungan isi. Orang yang berambisi rakus  (Tamak) adalah kosong seperti ambisiitu sendiri, sebab semua huruf  dalam  (kata arab) tama’ adalah kosong  huruf tha’, mim dan’ain (semuanya memiliki bentuk kosong sebagaimana huruf-huruf itu ditulis dalam tulisan Arab).

      Wahai hamba-hamba Allah, kalian harus mengucapkan kebenaran, sebab hanya dengan itu kalian akan mencapai keberhasilan. Orang yang jujur (shadiq) akan selalu menepati kata-katanya. Seseorang yang jujur dalam mengukuhkan Tauhid kepada Allah tidak akan tunduk kepada nafs-nya, yang jujur tidak akan mendengarkan ocehan-ocehan yang tolol, yang tidak dapat menemukan jalanya kedalam telinganya. Jika seseorang berkata benar ketika dia mengaku mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya dan orang-orang saleh diantara hamba-hamba-Nya, maka dia tidak akan berbicara seperti orang munafik yang menjijikkan dan tak berdaya. Orang yang jujur selalu sadar (tentang apa yang benar dan apa yang palsu), sementara seorang pendusta  tidak mengetahui perbedaan tersebut. Aspirasi seorang yang benar (shadiq) menjulang tinggi ke Langit. Dia tidak dipengaruhi secara buruk oleh apapun yang dikatakan oleh siapapun. Allah Yang Mahakuasa dan Mahaagung mengendalikan urusan-urusanya. Jika Dia menghendakimu untuk suatu urusan, Dia membuatmu siap untuk itu.

      Wahai anak muda! Jika engkau memiliki buah ilmu dan berkahnya, niscaya engkau tidak akan berlari ke pintu-pintu para raja (penguasa) untuk memuaskan nafsu rendahmu dan keinginan-keinginanya. Orang yang berilmu (‘alim) tidak mempunyai kaki untuk berlari ke pintu mahluk-mahluk. Orang yang zuhud (zahid) tidak mempunyai tangan untuk mengambil barang-barang milik manusia. Pecinta Allah yang Mahakuasa dan Mahaagung tidak mempunyai mata untuk memandang selain-Nya. Bahkan seandainya ia bertemu dengan seluruh mahluk yang ada, pencinta yang sejati dalam cintanya tidak akan merasa senang memandang mereka. Dia hanya memandang Sang Kekasih saja. Dunia ini tidak penting di matanya, Akhirat tidak penting di hatinya, dan bagi mata nurani terdalam ( sirr )-Nya tak ada suatupun yang penting selain Mawla-Nya.

      Wahai anak muda! Gunakanlah akal sehatmu! Engkau sedang tersesat. Kebanyakan dari kalian akan mengikuti siapapun yang membuat suara atau teriakan-teriakan. Apa yang dikatakan oleh kebanyakan pembicara datang dari lidah-lidah mereka, bukan dari hati mereka. Suara-suara yang dibuat oleh orang munafik datang dari lidah dan kepalanya, sedangkan suara-suara yang dibuat oleh orang yang jujur datang dari hati dan wujud terdalamnya (sirr). Hatinya berada dipintu Tuhanya Yang Mahakuasa lagi Mahaagung, sedangkan wujud terdalamnya memasuki hadirat-Nya. Dia terus berteriak-teriak di pintu itu sampai dia masuk kedalam rumah. Engkau pendusta, demi Allah, dalam semua keadaan dan kondisi! Engkau tidak mengenali jalan ke pintu Allah SWT. Jadi, bagaimana engkau bisa menunjukkanya? Engkau buta; jadi, bagaimana engkau bisa membimbing orang lain? Engkau telah dibutakan oleh hawa nafsumu dan kecenderungan biologismu, dengan mengikuti nafs-mu dan dengan cintamu kepada dunia ini, oleh kedudukanmu yang terkemuka dan keinginan-keinginanmu.

      Celakalah engkau! Engkau sangat ingin tinggal di dunia ini selama-lamanya, tetapi tak ada sesuatupun yang jatuh ke tanganmu sampai saat ketika engkau lebih mementingkan shalat pada urusan kedaimu; sampai saat ketika engkau lebih mementingkan akhirat daripada kepentingan-kepentingan duniamu ; sampai saat ketika engkau lebih mementingkan Sang Pencipta (Khaliq) daripada mahluk-mahluk-Nya (khalq); sampai saat ketika engkau lebih mengutamakan sang pengemis daripada dirimu sendiri; sampai saat ketika engkau memberikan prioritas kepada  pelaksanaan perintah-perintah Allah SWT, menjauhi larangan-larangan-Nya, dan menghadapi dengan sabar bencana yang datang dari-Nya, alih-alih memberikan prioritas kepada keinginan-keinginan nafsumu dan kebiasaanmu; sampai saat ketika engkau mendahulukan tanggapanmu kepada-Nya daripada tanggapanmu kepada mahluk-mahluk-Nya.

      Gunakanlah akal sehatmu! Engkau tenggelam dalam angan-angan yang sia-sia, hampa dari kebenaran, baik lahir maupun batin. Engkau terlibat dalam public show tanpa kehidupan pribadi. Datanglah lebih dekat kepadaku, sementara dosa-dosa dan kemaksiatan masih berada pada wujud lahiriahmu, sebelum semua itu mencapai hatimu dan mengendap di situ. Pengendapan itu akan terus berlanjut dan berkembang menjadi kekufuran.

      Jagalah milikmu yang sedikit itu, dan jumlah yang lebih banyak akan menyusulmu. Mengutip sabda Nabi saw :

“Orang yang bertobat dari dosanya adalah seperti orang yang belum pernah melakukan dosa, bahkan jika dia mengulangi (proses berdosa dan bertobat) itu tujuhpuluh kali sepanjang hari.”

      Jika engkau memperhatikan nasihat Rasul, mempraktikan kata-katanya, dan menjalin hubungan yang baik denganya dengan cara mengikuti jejak langkah para sahabatnya, engkau akan menjadikan hatimu lebih dekat kepada Tuhanmu Yang Mahakuasa dan Mahaagung dan mendengar pembicaraan-Nya.

      Guru kita Musa a.s. datang kepada kaumnya dengan membawa Taurat, di mana tercatat perintah-perintah dan larangan-larangan (TUHAN). Tetapi mereka berkata Kepadanya: “ Kami tidak mau menerima ini darimu sampai kami melihat wajah Allah dan mendengar pembicaraan-NYA” maka Musa lalu mengatakan kepada mereka: “ Dia tidak mengizinkan aku melihat wajah-Nya; jadi, mengapa Dia akan mengizinkan kalian melihat-nya?” Kemudian mereka berkata kepadanya:  “Jika engkau tidak mau mengizinkan memperlihatkan wajah-Nya kepada kami, dan jika engkau tidak mau mengizinkan kami mendengarkan pembicaraan-Nya, kami tidak mau menerima Firman-Nya.” Pada titik ini Allah Yang Mahakuasa dan Mahaagung mewahyukan kepada Musa a.s. “katakanlah kepada mereka bahwa, jika mereka ingin mendengar pembicaraan-Ku, mereka harus berpuasa selama tiga hari. Mana kala hari ke empat telah tiba, mereka harus menyucikan diri dan memakai pakaian yang bersih. Kemudian bawalah mereka besertamu agar mereka bisa mendengar pembicaraan-Ku.” Musa memberitahukan hal ini kepada mereka  dan merekapun melakukan apa yang diperintahkan itu. Kemudian mereka datang ke tempat di gunung dimana Musa bisa berbicara dengan Tuhanya. Dari antara kaumnya dia memilih tujuh puluh orang dari para ulama dan zahid mereka yang saleh.

      Maka, kebenaran Yang Mahakuasa dan Mahaagung lalu berbicara kepada mereka dan mereka semua tersungkur pingsan seperti disambar gledek, dan hanya Musa a.s. saja yang masih sadar. Ketika Allah menghidupkan mereka kembali, mereka berkata: “ kami tidak mampu mendengar pembicaraan Allah ; jadi, engkau harus menjadi perantara antara kami dengan Dia,” Allah kemudian berbicara kepada Musa s.a., dan dia menyampaikan kepada mereka dan mengulangi kata-kata-Nya kepada mereka. Musa mampu mendengar pembicaraan-Nya hanya karena kekuatan imanya dan realisasi (tahqiq) ketaatan dan penghambaanya, sementara mereka tidak mampu memberikan perhatian kepada-Nya karena kelemahan iman mereka. Seandainya mereka mau menerima dari Musa a.s. apa yang dibawanya kepada mereka dalam Taurat, dan menaatinya berkaitan dengan perintah-perintah dan larangan-larangan (Tuhan), belajar berprilaku selayaknya dan tidak tergesa-gesa dalam apa yang mereka katakan, niscaya mereka akan mampu mendengar  Pembicaraan Allah yang Mahakuasa lagi Mahaagung.

      Engkau harus berjuang dengan sepenuh kemampuanmu dalam menaati Mawla-mu. Engkau harus melakukan setiap upaya untuk memberi kepada orang-orang yang tidak mau memberi kepadamu, menghubungkan tali silaturrahmi dengan orang-orang yang memutuskanya denganmu, dan memaafkan mereka yang menzalimimu. Engkau harus melakukan setiap upaya untuk memastikan bahwa, sementara matamu berada bersama dengan hamba-hamba Tuhan, hatimu bersama dengan Tuhanya hamba-hamba itu. Engkau harus melakukan setiap upaya untuk memastikan bahwa engkau selalu mengatakan kebenaran dan tidak pernah berdusta. Engkau harus melakukan setiap upaya untuk memastikan bahwa engkau selalu tulus dan tidak pernah bersikap munafik.

      Lukman al-hakim (semoga Allah merahmatinya) seringkali berkata kepada anaknya : "Wahai anakku, janganlah kamu menyombongkan diri kepada manusia.Celakalah engkau jika engkau kelak bertemu dengan Allah swt.sementara hatimu tidak berharga!"

      Janganlah engkau menjadi orang yang bermuka dua, berlidah dua dengan dua macam perilaku, yang satu untuk berhubungan dengan si fulan dan yang lain untuk berhubungan dengan orang yang lain. aku bisa memastikan kepadamu bahwa aku telah diberi wewnang untuk berurusan dengan setiap munafik yang pendusta dan Dajjal. aku telah diberi kekuasaan untuk berurusan dengan setiap orang yang bersalah karena tidak taat kepada Allah swt, yang terpenting di antaranya adalah Iblis dan yang paling remeh adalah pendosa yang biasa (fasiq). Aku memerangimu dan memerangi setiap orang yang sesat, yang menyesatkan orang lain, bahwa apa yang palsu itu adalah yang benar. untuk memperoleh bantuan dalam perjuangan ini aku mengucapkan (kata-kata Nabi saw.) :



La hawla wala quwwata illa billahil aliyil azhim

(Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang maha tinggi lagi maha agung)

      Kemunafikan (nifaq) telah bersemayam dengan kukuh dalam hatimu. engkau perlu menyerahkan kehendak hatimu, bertaubat dan memutuskan tali yang menghubungkan dirimu dengan kekufuran (qath az-zunnar) . gunakanlah akal sehatmu! engkau akan melihat dengan jelas begitu debu telah tersapu bersih  dari matamu.

Dan kamu pasti akan tahu kabar beritanya (yakni kebenaran masalahnya) sebentar lagi (QS 38:88)

      Jika seseorang mendengar apa yang ku katakan, mempraktikanya dan melakukanya dengan tulus, maka dia akan menjadi orang-orang yang dekat (denganTuhan), sebab apa yang kukatakan itu adalah isi (lubb) yang tidak mengandung cangkang luar.

       Celakalah engkau! Engkau mengaku mencintai Allah, tetapi engkau mengapdikan dirimu kepada orang lain dengan hatimu. Karena Majnun betul-betul tulus dalam cintanya kepada Laila, maka hatinya tidak pernah memperhatikan siapapun selain Laila. Pada suatu hari dia bertemu dengan beberapa orang dan mereka bertanya kepadanya : “dari mana engkau datang?””dari bersama Laila,” jawabnya. Kemudian mereka bertanya lagi kepadanya : “kemana engkau hendak pergi sekarang?””kepada Laila, “jawabnya. Ketika hati benar-benar tulus dalam cintanya kepada Allah Yang Mahakuasa, maka ia menjadi seperti musa ketika Allah berfirman mengenai dia :


Dan kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya sebelum itu (QS 28: 12).

Engkau tidak boleh berdusta, sebab engkau tidak punya dua hati; tidak, hatimu hanya satu, dan manakala ia dipenuhi satu hal, maka ia tidak bisa menampung sesuatu yang lain. Allah Yang Mahakuasa dan Mahaagung telah berfirman :

Allah tidak menjadikan bagi seseorang manusia dua hati didalam dadanya (QS 33: 4).

Sebuah hati yang mencintai baik Sang Pencipta maupun mahluk-mahluk-Nya bukanlah hati yang sehat. Sebuah hati yang berisi dunia dan juga akhirat bukanlah hati yang sehat. Orang yang bodoh terhadap Allah mungkin saja bersikap sombong dan bertindak munafiq, tetapi orang yang memiliki pengetahuan pengetahuan tentang-Nya tidak akan berperilaku seperti itu. Orang yang bodoh dan tolol mungkin akan tidak menaati Allah, tetapi orang yang cerdas akan taat kepada-Nya. Orang yang dirasuki kebencian mungkin akan membangkang kepada-Nya, tetapi sang pencinta akan selalu taat kepada-Nya. Orang yang bergairah mengumpulkan harta dunia mungkin akan bersikap sombong dan pamer dan berperilaku munafik, tetapi orang yang hanya memiliki sedikit pengharapan (terhadap dunia) tidak akan bertindak seperti ini. Orang yang lupa akan maut mungkin akan bersikap pamer, tetapi orang yang ingat kepada maut tidak akan salah dengan bermewah-mewahan. Orang yang alpa mungkin akan bersikap pamer, tetapi orang yang sadar tidak akan berperilaku bermegah-megahan. Wali-wali Allah memiliki seorang penjaga yang membangunkan mereka dan seorang guru yang mengajar mereka. Tuhan memperlengkapi mereka dengan sarana-sarana untuk memperoleh pengetahuan. Sebagaimana Nabi saw. Telah :

“Bahkan jika seorang beriman (mu’min) berada diatas puncak gunung, Allah akan menyediakan baginya seorang guru untuk mengajarnya.

 Janganlah engkau meminjam kata-kata orang yang saleh dan kemudian mengucapkanya dengan berpura-pura bahwa kata-kata itu adalah kata-katamu sendiri! Peminjaman tersebut tidak akan di sembunyikan. Engkau harus berpakaian dengan pakaian milikmu sendiri, bukan dengan pakaian yang engkau pinjam. Tanamlah kapas dengan tanganmu sendiri, siramilah dengan tanganmu sendiri dan peliharalah dengan upayamu sendiri, kemudian tenunlah dan jahitlah, kemudian pakailah. Janganlah engkau merasa gembira dengan milik orang lain dan pakaian orang lain. Jika engkau mengambil kata-kata orang lain dan mengucapkanya, dengan berpura-pura bahwa kata-kata itu adalah kata-katamu sendiri, maka hati orang-orang saleh akan membencimu. Jika engkau tidak punya amal untuk diperlihatkan kepada orang, engkau tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Hal yang pokok adalah amal perbuatan. Sebagaimana Allah Yang Mahakuasa lagi Mahaagung telah berfirman :

Masuklah kedalam surga disebabkan oleh apa yang telah kamu perbuat (QS 16: 32)

Wahai anak muda! Janganlah engkau membuat bosan para malaikat dengan banyak kata-kata tentang sekadar angan-angan dan hal-hal yang tak ada substansinya. Hati (seorang beriman sejati) harus merasa takut kepada Tuhan yang Mahabenar, sebab anggota-anggota badan dan organ-organ tubuhnya akan takut kepada-Nya (pada hari Kebangkitan). Lidah nya akan bisu dan hatinya akan beku karena takut kepada-Nya, dan anggota-anggota badan dan organ-organ tubuhnya pasti juga akan beku. Engkau harus membuat para malaikat merasa nyaman dan engkau harus berhenti dari beromong-kosong. Jika tidak, maka dosa-dosamu akan ditumpuk-tumpuk tanpa henti. Jika engkau terus berbicara tanpa menyadari apa yang engkau katakan, engkau tidak akan bisa mengetahui apakah kata-katamu akan mendatangkan kebaikan kepadamu ataukah justru akan mencelakakanmu. Engkau harus sadar akan maut. Tidak ada jalan bagimu untuk lolos dari kematian. Engkau harus berhenti bergunjing dan memberikan perhatian kepada hal-hal yang bukan urusanmu. Engkau harus memendekan harapan-harapanmu (terhadap dunia) dan mengurangi ambisi rakusmu, sebab engkau akan segera mati. Kematianmu mungkin akan datang ketika engkau masih duduk disini. Ia mungkin akan datang saat engkau berdiri. Engkau mungkin akan dibawa pulang kerumahmu dengan keranda.

Orang beriman sejati akan mengawasi dan menegur diri rendahnya (nafs). Manakala ia dikenai rasa sakit dan penderitaan, dia akan berkata kepadanya : “aku telah memberimu nasihat yang baik tetapi kamu tidak memperhatikan nasihat yang kuberikan kepadamu. Aku telah memberikan banyak peringatan kepadamu! Wahai nafsu yang jahil, Wahai nafsu yang kafir, Wahai musuh Allah!” jika seseorang tidak bertindak sebagai khatib kepada diri rendahnya, maka dia tidak akan memperoleh manfaat dari nasihat khatib manapun yang lain. Jika seseorang ingin memperoleh keselamatan, dia perlu memberikan nasihat yang keras kepada diri rendahnya sendiri. Dia harus mengajarinya mempraktikkan kezuhudan dan berjuang melawanya terus menerus. Mempraktikkan kezuhudan berarti meninggalkan hal-hal yang jelas diharamkan (mu harramat), kemudian meninggalkan hal-hal yang meragukan (syubuhat), kemudian meninggalkan hal-hal yang dibolehkan(muba hat), dan akhirnya meninggalkan hal-hal yang secara mutlak dihalalkan (halal muthlaq) dalam semua situasi dan kondisi, sampai tidak ada lagi yang tersisa untuk ditinggalkan. Makna sejati zuhud adalah meninggalkan dunia ini, meninggalkan akhirat, meninggalkan semua selera dan kesenangan badaniyah, menyerahkan eksistensi diri sendiri (wujud), meninggalkan pencarian terhadap keadaan-keadaan spiritual (a hwal) dan derajat-derajat spiritual (darajat), pencarian terhadap kemampuan-kemampuan kharismatik (karamat) dan kedudukan-kedudukan spiritual (maqamat), serta segala sesuatu selain Tuan dari semua tuan (Rabbul arbab), sampai tidak ada lagi yang tertinggal selain Sang Pencipta Yang Mahakuasa dan Mahaagung, Dzat yang merupakan tujuan akhir dari semua harapan kita, Dzat yang kepada-Nya segala sesuatu akhirnya akan kembali.

Di kalangan teolog-teolog Islam (mutakallimun) ada sebagian orang yang lebih suka berbicara tentang hati (qalb) orang beriman, dan ada yang lebih suka membahas wujud paling dalamnya (sirr), diri rendahnya (nsfs), hawa-nafsunya (hawa), setanya (syaithan), atau kebiasaanya (‘adah). Si orang beriman merenung dengan tekun, baru berbicara. Orang munafik berbicara dulu, baru kemudian merenungkan apa yang telah diucapkanya. Lidah orang beriman berada dibelakang pemahamannya, sedangkan lidah orang munafik berada di depan pikiran dan hatinya.

Ya Allah, masukkanlah kami kedalam kelompok orang-orang beriman sejati, dan jangan masukkan kami kedalam kelompok orang-orang munafik!

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan di akhirat nanti, dan jagalah kami dari siksa neraka! (QS 2: 201).




Sabtu, 20 Mei 2017

SHOLAWAT TARHIM


Sholawat Tarhim Subuh - Pada pagi hari menjelang waktu sholat subuh. kita seluruh masyarakat muslim di indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan bacaan tarhim. sholawat tarhim ini sangat melegenda di tanah air dan menjadi lantunan shalawat yang menemani pagi hari kita setiap harinya terutama bulan ramadhan pada waktu sahur dan imsyak. alunan sholawat tarhim ini sangat enak didengar, merdu dan menyentuh hati. membuat pendengarnya terbangun dan semangat dalam menjalankan ibadah sholat subuh.

Source: http://muslimfiqih.blogspot.co.id/2017/01/teks-bacaan-sholawat-tarhim-subuh.html
Sholawat Tarhim Subuh - Pada pagi hari menjelang waktu sholat subuh. kita seluruh masyarakat muslim di indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan bacaan tarhim. sholawat tarhim ini sangat melegenda di tanah air dan menjadi lantunan shalawat yang menemani pagi hari kita setiap harinya terutama bulan ramadhan pada waktu sahur dan imsyak. alunan sholawat tarhim ini sangat enak didengar, merdu dan menyentuh hati. membuat pendengarnya terbangun dan semangat dalam menjalankan ibadah sholat subuh

Source: http://muslimfiqih.blogspot.co.id/2017/01/teks-bacaan-sholawat-tarhim-subuh.html

Alhamdulillaahh segala puji hanya untuk Allah yang telah memberi kesempatan hidup nikmat sehat rezeki barokah serta kesehatan kepada saya sehingga masih bisa menulis sedikit tentang SHOLAWAT TARHIM, sholawat serta salam tetaplah tercurah kepada baginda kanjeng Nabi MUHAMMAD saw yang telah membawa petunjuk cahaya dan sebagai Rahmatan lil alamin.

Baiklah langsung saja ke pokok pembahasan, dalam kesempatan  ini saya ingin membagi sejarah atau asal usul Sholawat Tarhim dan serta saya kasih teks arab dan arti terjemahan bahasa indonesia para pembaca juga bisa download videonya, semoga bermanfaat dan semoga kita menjadi orang-orang yang di Ridhoi oleh Allah swt. Amiiinn Allahumma Amiiinn.

Sholawat Tarhim Subuh - Pada pagi hari menjelang waktu sholat subuh. kita seluruh masyarakat muslim di indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan bacaan tarhim. sholawat tarhim ini sangat melegenda di tanah air dan menjadi lantunan shalawat yang menemani pagi hari kita setiap harinya terutama bulan ramadhan pada waktu sahur dan imsyak. alunan sholawat tarhim ini sangat enak didengar, merdu dan menyentuh hati. membuat pendengarnya terbangun dan semangat dalam menjalankan ibadah sholat subuh.

Dahulu sholawat tahrim ini diperdengarkan di hampir seluruh masjid dan musholla di tanah air terutama jawa timur. meski kini intensitasnya tidak seperti dulu, namun shalawat tarhim ini masih sering diperdengarkan selagi menunggu waktu subuh tiba atau sesaat sebelum adzan dikumandangkan. tak heran memang mengingat bait dan syairnya mengandung makna yang dalam. Sholawat tarhim yang populer dan umum diperdengarkan di berbagai langgar dan surau adalah suara dari seorang ulama mesir bernama Syaikh Mahmoud Al-Hussary. beliau yang hidup antara tahun (1917-1980, محمود خليل الحصري) adalah ulama lulusan Universitas Al-Azhar dan merupakan salah satu Qâri’ (pembaca Quran) paling ternama di zamannya, sampai-sampai ia digelari Shaykh al-Maqâri (sing ahli qiroah). Syaikh Al-Hussary dikenal karena kepiawaiannya dalam membaca Qur’an secara tartîl. tak heran jika suara tarhim subuh yang kita dengar sangat indah dan menggetarkan hati.

BERIKUT TEKS ARAB SHOLAWAT TARHIM :








الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَاإمَامَ الْمُجَاهِدِيْنَ ۞ يَارَسُوْلَ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَانَاصِرَ اْلهُدَى ۞ يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَانَاصِرَ الْحَقِّ يَارَسُوْلَ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَامَنْ اَسْرَى بِكَ مُهَيْمِنُ لَيْلًا نِلْتَ ۞ مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامْ وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّ كُلُّ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاَنْتَ الْإِمَامْ وَاِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيْمًا وَ سَمِعْتَ نِدَاءً عَلَيْكَ السَّلَامْ ۞

۞ صَلىَ اللهُ عَلَيْكَ ۞ وَ عَلىَ عَلِكَ وَ اَصْحَابِكَ أجْمَعِيْنَ۞


SHOLAWAT TARHIM TEKS LATIN :

Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk Yâ nâshiral haqqi yâ Rasûlallâh Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmu Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sai’tan nidâ ‘alaykas salâm Yâ karîmal akhlâq yâ Rasûlallâh Shallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’î.

 TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA SHOLAWAT TARHIM :



Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemulianmu dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.

Itu tadi Teks Bacaan Sholawat Tarhim yang biasa kita dengar sebelum menjelang adzan. bagi yang ingin memiliki file audio mp3nya, bisa download di situs lain insyaallah banyak yang menyediakan. semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca budiman. wallahu a'lam.
Dahulu sholawat tahrim ini diperdengarkan di hampir seluruh masjid dan musholla di tanah air terutama jawa timur. meski kini intensitasnya tidak seperti dulu, namun shalawat tarhim ini masih sering diperdengarkan selagi menunggu waktu subuh tiba atau sesaat sebelum adzan dikumandangkan. tak heran memang mengingat bait dan syairnya mengandung makna yang dalam. Sholawat tarhim yang populer dan umum diperdengarkan di berbagai langgar dan surau adalah suara dari seorang ulama mesir bernama Syaikh Mahmoud Al-Hussary. beliau yang hidup antara tahun (1917-1980, محمود خليل الحصري) adalah ulama lulusan Universitas Al-Azhar dan merupakan salah satu Qâri’ (pembaca Quran) paling ternama di zamannya, sampai-sampai ia digelari Shaykh al-Maqâri (sing ahli qiroah). Syaikh Al-Hussary dikenal karena kepiawaiannya dalam membaca Qur’an secara tartîl. tak heran jika suara tarhim subuh yang kita dengar sangat indah dan menggetarkan hati.

Source: http://muslimfiqih.blogspot.co.id/2017/01/teks-bacaan-sholawat-tarhim-subuh.html
Sholawat Tarhim Subuh - Pada pagi hari menjelang waktu sholat subuh. kita seluruh masyarakat muslim di indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan bacaan tarhim. sholawat tarhim ini sangat melegenda di tanah air dan menjadi lantunan shalawat yang menemani pagi hari kita setiap harinya terutama bulan ramadhan pada waktu sahur dan imsyak. alunan sholawat tarhim ini sangat enak didengar, merdu dan menyentuh hati. membuat pendengarnya terbangun dan semangat dalam menjalankan ibadah sholat subuh

Source: http://muslimfiqih.blogspot.co.id/2017/01/teks-bacaan-sholawat-tarhim-subuh.html

ini kami sediakan file VIDEO sholawat tarhim versi KH. MUAMMAR ZA.

 monggo silahkan download ambil videonya semogha bermanfaat.




Jika kalian ingin mendapatkan file mp3 / video nya sholawat TARHIM hanya untuk sekedar review saja silahkan hubungi : nomor whatsapp kami 081219307617 nama KARRUBIYYUN. nanti kami kirim file mp3 nya lewat nomor WA yang anda kirim gratis. terimakasih





Sholawat Tarhim Subuh - Pada pagi hari menjelang waktu sholat subuh. kita seluruh masyarakat muslim di indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan bacaan tarhim. sholawat tarhim ini sangat melegenda di tanah air dan menjadi lantunan shalawat yang menemani pagi hari kita setiap harinya terutama bulan ramadhan pada waktu sahur dan imsyak. alunan sholawat tarhim ini sangat enak didengar, merdu dan menyentuh hati. membuat pendengarnya terbangun dan semangat dalam menjalankan ibadah sholat subuh.

Source: http://muslimfiqih.blogspot.co.id/2017/01/teks-bacaan-sholawat-tarhim-subuh.html